Fungsi Teknologi informasi dalam bimbingan konseling
A. Penggunaan Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Penggunaan
teknologi informasi khususnya komputer kini sudah menjadi mata
pelajaran wajib di sekolah-sekolah, mulai sekolah dasar hingga ke
sekolah lanjutan atas dan sekolah kejuruan. Namun demikian yang paling
besar pengaruhnya adalah di Perguruan Tinggi, di mana hampir semua
perguruan tinggi di Indonesia sudah memanfaatkan teknologi ini dalam
perkuliahannya, baik melalui tatap muka maupun secara Online.
Sebagai contoh seorang dosen dalam menyampaikan materinya tidak hanya
mengandalkan media konvensional saja, melainkan sudah menggunakan unsur
teknologi di dalamnya. Biasanya seorang dosen atau guru di PT tertentu
dalam menyampaikan materi kuliah ditampilkan dalam bentuk slide
presentasi dengan bantuan komputer. Dengan teknologi ini mahasiswa atau
siswa bisa mengikuti matakuliah dengan baik, karena materi yang
disampaikan selain mengandung materi yang berbobot juga mengandung unsur
multimedia yang bisa menghibur. Di mana dengan bantuan komputer yang
dihubungkan dengan multimedia projector seorang dosen tidak perlu
menekan tombol keyboard atau papan ketik melainkan cukup menekan remote
control yang dipegangnya.
Penggunaan
teknologi informasi sebagai media bimbingan dan konseling akan memiliki
beberapa keuntungan seperti yang dinyatakan oleh Baggerly sebagai
berikut:
1. Meningkatkan kreativitas, meningkatkan keingintahuan dan memberikan variasi, sehingga kelas akan menjadi lebih menarik;
2. Akan meningkatkan kunjungan ke website, terutama yang berhubungan dengan kebutuhan siswa;
3. Konselor akan memiliki pandangan yang baik dan bijaksana terhadap materi yang diberikan;
4. Akan memunculkan respon yang positif terhadap penggunaan e-mail;
5. Tidak akan memunculkan kebosanan;
6. Dapat mengakses berbagai data melalui website dan pengaturannya baik.
B. Fungsi dan Peraanan Teknologi Informasi dalam Bimbingan dan Konseling
Seperti
kita ketahui bahwa saat ini bimbingan konseling belum dikatakan materi,
sehingga tidak semua sekolah di Indonesia memberikan jam yang cukup
untuk materi bimbingan konseing ini, karena berbagai alasan. Oleh karena
itu peranan teknologi informasi bisa menjawab kekurangan waktu
tersebut. Aplikasi teknologi informasi dalam bimbingan konseling adalah
memberikan informasi kepada klien tentang apa yang dibutuhkannya. Selain
itu, sarana yang diberikan oleh teknologi informasi itu sendiri,
memungkinkan antar pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau
kelompok lainnya dapat bertukar pikiran. Teknologi informasi pun dapat
meningkatkan kinerja dan memungnkinkan berbagai kegiatan untuk
dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, sehingga pada akhirnya akan
meningkatkan produktivitas kerja konselor itu sendiri.
Keterampilan
konselor atau praktisi bimbingan dan konseling dalam menguasai dan
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, merupakan salah satu
wujud profesionalitas kerja konselor dalam pelaksanaan program layanan. Teknologi informasi memiliki beberapa fungsi dan peranan umum dalam Bimbingan konseling yaitu:
1. Publikasi
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat luas dan juga sebagai pemberi informasi mengenai BK serta implementasi layanannya.
2. Pelayanan dan Bantuan
Bimbingan konseling dilakukan secara tidak langsung dengan bantuan teknologi informasi.
Teknologi informasi dimanfaatkan sebagai sarana pendukung untuk
menciptakan layanan yang lebih kreatif dan inovatif, Misalnya penggunaan
media power point dan video dalam melakukan bimbingan kelompok sesuai
dengan jenis masalah yang ingin diselesaikan.
3. Pendidikan
Informasi yang diberikan melalui sarana TI ini mengandung unsur pedidikannya. Misalnya layanan BK berbasis website yang menyajikan beragam tema tentang pengembangan pendidikan karakter.
Adapun fungsi khusus keberadaan teknologi informasi dalam bimbingan dan konseling diantaranya adalah sebagai berikut, yaitu:
1. Mempermudah konselor dalam menyusun, mencari dan juga mengolah data.
2. Menjaga
kerahasiaan suatu data, karena dengan teknologi memungkinkan untuk
menguncinya dan tidak sembarang orang dapat mengaksesnya.
3. Membantu individu maupun kelompok untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah dan relatif murah dalam pelaksanaan konseling.
4. Memberikan
kesempatan kepada individu untuk berkomunikasi lebih baik dengan
menggunakan informasi yang mereka terima tanpa perlu bertemu secara
fisik (cyber counseling).
5. Menjadikan
teknologi informasi sebagai alat dalam suatu program kegiatan, sehingga
kegiatan tersebut lebih teratur dan terstruktur.
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi komputer dalam menunjang profesionalitas kerja konselor,
maka konselor perlu mengetahui potensi apa yang terkandung pada
teknologi komputer. Sesuai dengan kompetensi akademik konselor
disebutkan bahwa seorang konselor professional harus menguasai khasanah
teoritik dan prosedural termasuk teknologi dalam bimbingan dan
konseling. Walaupun kegiatan konseling dilakukan dengan jarak jauh namun
kerahasian konseli harus tetap terjaga dengan berpedoman pada
Pernyataan APA Layanan oleh Telepon, Telekonferensi, dan Internet.
Layanan bimbingan dan konseling tidak selalu face to face
atau tatap muka. Terdapat layanan yang lebih mudah yaitu dengan cyber
counseling yang memungkinkan konseli tidak merasa malu/canggung yang
bisa dilakukan kapan dan dimana saja. Pemanfaatkan teknologi informasi
di zaman kekinian menjadi sangat relevan ketika diterapkan dalam
kegiatan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu, hal ini diharapkan
menjadi efektif untuk membantu individu dalam perkembangannya secara
optimal dan menyesuaikan dengan kemajuan zaman tanpa tergerus oleh
pengaruh negatif dari kemajuan tersebut.
gooooooooooooooooooooood
BalasHapus